Total Tayangan Halaman

Minggu, 26 Mei 2019

Informasi Obat Levofloxacin




Levofloxacin adalah obat golongan antibiotik quinolone yang dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih, pneumonia, sinusitis, infeksi kulit, jaringan lunak, dan infeksi prostat. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati anthrax, serta mencegah penyakit pes (termasuk bentuk pneumonic dan septicemic). Levofloxacin bekerja dengan cara membunuh bakteri dan mencegahnya tumbuh kembali.
Levofloxacin biasanya digunakan jika antibiotik lainnya tidak dapat mengatasi infeksi yang ada atau tidak dapat diresepkan oleh dokter karena alasan tertentu. Karena levofloxacin merupakan antibiotik, maka obat ini tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti flu, pilek, atau infeksi virus lainnya.

Dosis Levofloxacin
Dosis levofloxacin oral bagi orang dewasa umumnya adalah 500 mg per hari. Dosis biasanya akan disesuaikan dengan tingkt keparahan penyakit dan kondisi kesehatan pasien. Untuk jenis infeksi tertentu, seperti infeksi kandung kemih, dokter mungkin akan memberikan dosis sebesar 250 mg per hari. Levofloxacin diberikan selama 3-28 hari, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan infeksi. Terkadang pengobatan harus dilakukan hingga 60 hari jika diperlukan.

Bagi yang menggunakan levofloxacin dalam bentuk obat tetes mata, dosis yang biasa disarankan adalah 1 atau 2 tetes setiap 30 hingga 2 jam sekali selama 3 hari, dan akan disesuaikan setelah kondisi mulai pulih.

Dosis levofloxacin suntik akan disesuaikan dengan kondisi Anda, dan biasanya diberikan saat menjalani rawat inap di rumah sakit.

Dosis bagi anak-anak mungkin akan berbeda dari orang dewasa. Disarankan untuk menanyakan hal tersebut pada dokter sebelum memberikan obat ini pada mereka.

Efek Samping dan Bahaya Levofloxacin
Sama seperti obat-obat lain, levofloxacin juga berpotensi menyebabkan efek samping. Efek samping yang umum terjadi setelah menggunakan obat ini adalah:

Gangguan tidur.
Pusing.
Sakit kepala.
Diare.
Mual.
Mempengaruhi hasil uji lab organ hati.
Segera temui dokter jika Anda mengalami efek samping yang jarang, seperti:

Reaksi alergi parah.
Nyeri atau pembengkakan sendi.
Kesulitan melihat.
Berhalusinasi.

Peringatan
Harap berhati-hati bagi penderita diabetes, gangguan ginjal, gangguan mental, epilepsi atau kondisi lainnya yang menyebabkan kejang, gangguan jantung, myasthenia gravis atau kondisi yang menyebabkan otot menjadi lemas, masalah pada tendon atau tendonitis dan defisiensi glucose 6-phosphate dehydrogenase.
Beri tahu dokter jika Anda sedang dalam pengobatan lain, khususnya obat steroid.
Levofloxacin dapat mengganggu hingga menghentikan efek vaksinasi tifoid. Tanyakan pada dokter sebelum melakukan vaksinasi.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Interaksi Obat
Berikut ini adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi jika menggunakan levofloxacin bersamaan dengan obat-obatan tertentu, di antaranya:

Berpotensi menimbulkan efek gangguan irama jantung jika digunakan bersama dengan obat antiaritmia golongan 1A (misalnya quinidine dan procainamide) dan golongan III (misalnya amiodarone dan sotalol), fluoxetine, atau imipramine.
Menurunkan penyerapan obat dalam tubuh jika digunakan dengan sukralfat, didanosine, antasida yang mengandung magnesium (Mg) atau aluminium (Al), atau suplemen dengan kandungan seng (Zn), kalsium (Ca), magnesium (Mg), serta besi (Fe).
Kadar glukosa dalam tubuh dapat terpengaruhi jika digunakan bersama dengan obat antidiabetes, seperti insulin dan glibenclamide.
Penggunaan bersama dengan kortikosteroid dapat meningkatkan risiko kelainan tendon.
Saraf dapat mengalami stimuli dan meningkatkan risiko kejang jika digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs).
Penggumpalan darah dapat terjadi jika digunakan dengan warfarin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hai bolo bolo aku mau kasih info nih buat bolo bolo disana dan semoga info ini bermanfaat ya 👌Kalian tau ga sih sebenernya saat membeli ...